===>> PELUANG USAHA SAMPINGAN bisnis baru Ustad Yusuf Mansur
modal murah hasil MELIMPAH BONUS RUMAH dan MOBIL
KLIK daftar di sini Bisnis Yusuf Mansur
modal murah hasil MELIMPAH BONUS RUMAH dan MOBIL
KLIK daftar di sini Bisnis Yusuf Mansur
Gejala
leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita. Namun secara umum
dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia
Penderita
akan menampakkan gejala cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah
di bawah normal menyebabkan oksigen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita
bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oksigen dalam tubuh).
2.
Pendarahan
Ketika
platelet (sel pembeku darah) tidak berproduksi dengan wajar karena didominasi
oleh sel darah putih maka penderita akan mengalami pendarahan di jaringan kulit
(banyaknya jentik merah lebar atau kecil di jaringan kulit).
3.
Terserang infeksi
Sel
darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh terutama melawan
penyakit infeksi. Pada penderita leukemia, sel darah putih yang terbentuk tidak
normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si
penderita rentan terkena infeksi virus atau bakteri bahkan dengan sendirinya
akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler)
dan batuk.
4.
Nyeri tulang dan persendian
Hal
ini disebabkan sebagai akibat dari sum-sum tulang (bone marrow) mendesak padat
oleh sel darah putih.
5. Nyeri
perut
Nyeri
perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia dimana sel leukemia
dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran
pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak
hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
6.
Pembengkakan kelenjar limpa
Penderita
kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar limpa baik itu yang
dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar limpa bertugas menyaring
darah, sel leukemia dapat terkumpul di sini dan menyebabkan pembengkakan.
7.
Kesulitan bernafas (Dyspnea)
Penderita
kemungkinan menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada. Apabila
terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Deteksi
dini seharusnya dapat memperbesar kemungkinan sembuh pada anak penderita
leukemia, namun hal itu sulit untuk dilakukan. Pada umumnya, anak-anak
penderita leukemia stadium dini sulit untuk menyampaikan rasa sakit yang
dialaminya.
Di
Indonesia banyak anak yang diperiksa di puskesmas terlambat mendapatkan deteksi
dini. Usaha deteksi dini seringkali terlambat dilakukan para dokter.
Prof.Djadiman
kembali menerangkan, “Kurangnya kemampuan para dokter di Indonesia untuk
mendeteksi dini leukemia disebabkan sulitnya menemukan kasus ini pada tingkat
dini untuk dijadikan bahan pelajaran.”
Rekan
sejawatnya di RSCM, Dr. Endang menjelaskan, “Kanker darah terbagi dua yaitu
akut dan kronik. Untuk kasus kronik jarang terjadi pada anak-anak hanya sekitar
dua hingga lima persen.” Jenis leukemia akut lebih banyak menimpa anak-anak.
Jenis
akut ini terbagi dua lagi yaitu limfoblastik dan mieloblastik. Untuk jenis
mieloblastik, sel darah induk kemudian berubah menjadi mielosit yang sifatnya
mudah sekali resisten atau kebal terhadap kemoterapi dan tingkat kekambuhannya
lebih tinggi. Tingkat kesembuhannya hanya 30% dalam waktu penyembuhan lima
tahun dan kemungkinan hidup penderita hanya 5%.
Sedangkan
untuk jenis limfoblastik, sel darah induk kemudian berubah menjadi limfosit
yang lebih jinak dan mudah dipertahankan dalam keadaan remisi dan angka
kekambuhan lebih jarang. Tingkat kesembuhannya juga sekitar 70% hingga 80%.
Remisi
merupakan salah satu out-come atau keadaan akhir dari leukemia. Yang dimaksud
dengan leukemia adalah apabila jumlah cell blast nya melebihi 30%. “Jika jumlah
ini dapat ditekan hingga dibawah 5% maka keadaan ini disebut remisi atau
“sembuh”. Bila remisi dapat dipertahankan hingga lima tahun maka even free
survivor rate atau presentasi kesembuhannya mencapai 100%,” demikian kata dr.
Endang.